Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan siapkan lahan
seluas 20 hektar untuk pembangunan Pabrik Gula Sragi di wilayah Kecamatan
Kesesi. Upaya itu bakal direalisasikan jika rencana pembangunan pabrik gula di
daerah lain pindah ke wilayah Kabupaten Pekalongan. “Pembangunan pabrik ini demi pertumbuhan pembangunan
bersama, baik untuk pabrik gula sendiri maupun masyarakat Kabupaten Pekalongan,” kata Bupati Pekalongan H Amat Antono dalam syukuran
pesta giling PG Sragi, Jumat (22/5).
Permintaan itu disampaikan setelah
mendengar informasi yang berkembang di masyarakat dan dari Administatur PG
Sragi serta Direktur PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX Jawa tengah. Informasi
tersebut menyatakan bahwa pihak pusat akan membangun pabrik gula di wilayah Pemalang
dengan kapasitas 3.5 kali dari kemampuan produksi PG Sragi. Selanjutnya, kata
dia, terkait dengan tasyakuran pesta gilling ini pihaknya mengajak semua elemen
untuk merenung kembali terhadap apa yang telah dilaksanakan sebagai upaya
evaluasi. Sehingga, kedepan dapat lebih baik lagi. Antono kembali mengingatkan
bagaimana masa jaya PG Sragi, dimana pabrik gula itu menjadi kebanggaan dan
idola bagi masyarakat sebagai tempat berkerja dan sumber kesejahteraan karyawannya.“Waktu itu, banyak orang yang berharap mendapat jodoh
orang yang berkerja di PG Sragi ini untuk dijadikan mantu. Akan tetapi, hal tersebut
sirna seiring dengan mundurnya pabrik ini, mari hal itu kita jadikan bahan
renungkan bersama,”
terang Antono. Ia berharap, segenap komponen untuk dapat mengembalikan kejayaan
PG Sragi seperti masa lalu dengan kebersaaan dan semangat kerja seperti yel
yelnya PG Sragi “bisa”. “Kita semua ingin bangkit, dimulai dengan saling melengkapi,
mengisi dan mengingatkan, serta menghilangkan ketidakperdulian. Insyaallah kita
dapat mengembalikan PG Sragi terkenal seperti di masa lalu,” tegas dia. Sementara MT Direktur Renbang PTP IX
Jateng, Hanung Pramono, menyampaikan, upaya mengembalikan kejayaan PG Sragi
seperti tahun 76 an, yang saat itu rendemen mampu menembus angka 11,5, sudah menjadi
pembicaraan tingkat nasional baik presiden, wakil presiden hingga menteri waktu
itu. “Sangatlah memungkinkan
apabila dilakukankan kekompakan bersama baik karyawan, petani dan pemerintah daerah,” ujar Hanung.“Apa yang telah disepakati harus kita jalankan bersama,
dan komitmen memberikan yang terbaik secara kerja tim, maka diharapkan akan meningkatkan
kapasitas PG Sragi,”
tandasnya.
Administratur PG Sragi Ir
Teguh Agung Trinugroho menambahkan, tantangan kedepan semakin berat. Oleh
karena itu, kata dia, saat ini dibutuhkan kekompakan dan kerja keras berbagai pihak.
Termasuk kepercayaan petani kepada PG Sragi untuk mengolah tebunya. Metode penggilingan
tebu saat ini dilakukan secara transparan dan dilihat langsung oleh petani, dan
mengontrol hasil sampel rendemen secara jelas. “Ini sebagai usaha menjaga kepercayaan antara Petani
dengan PG Sragi maupun sebaliknya,” ungkap Teguh. Dikesempatan ini Ir Teguh melaporkan,
tahun kemarin PG Sragi mampu memproduksi 2,5 kwintal Gula, namun itu turun dari
tahun sebelumnya sebesar 13 %. Hal ini dimugkinkan karena berkurangnya luas
lahan yang diperuntukan untuk tanaman tebu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar