Selasa, 16 Juni 2015

Pemkot Pekalongan Sediakan 20 Hektar Untuk PG Sragi

Pemerintah Kabupaten Pekalongan akan siapkan lahan seluas 20 hektar untuk pembangunan Pabrik Gula Sragi di wilayah Kecamatan Kesesi. Upaya itu bakal direalisasikan jika rencana pembangunan pabrik gula di daerah lain pindah ke wilayah Kabupaten Pekalongan. Pembangunan pabrik ini demi pertumbuhan pembangunan bersama, baik untuk pabrik gula sendiri maupun masyarakat Kabupaten Pekalongan, kata Bupati Pekalongan H Amat Antono dalam syukuran pesta giling PG Sragi, Jumat (22/5).

Permintaan itu disampaikan setelah mendengar informasi yang berkembang di masyarakat dan dari Administatur PG Sragi serta Direktur PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IX Jawa tengah. Informasi tersebut menyatakan bahwa pihak pusat akan membangun pabrik gula di wilayah Pemalang dengan kapasitas 3.5 kali dari kemampuan produksi PG Sragi. Selanjutnya, kata dia, terkait dengan tasyakuran pesta gilling ini pihaknya mengajak semua elemen untuk merenung kembali terhadap apa yang telah dilaksanakan sebagai upaya evaluasi. Sehingga, kedepan dapat lebih baik lagi. Antono kembali mengingatkan bagaimana masa jaya PG Sragi, dimana pabrik gula itu menjadi kebanggaan dan idola bagi masyarakat sebagai tempat berkerja dan sumber kesejahteraan karyawannya.Waktu itu, banyak orang yang berharap mendapat jodoh orang yang berkerja di PG Sragi ini untuk dijadikan mantu. Akan tetapi, hal tersebut sirna seiring dengan mundurnya pabrik ini, mari hal itu kita jadikan bahan renungkan bersama, terang Antono. Ia berharap, segenap komponen untuk dapat mengembalikan kejayaan PG Sragi seperti masa lalu dengan kebersaaan dan semangat kerja seperti yel yelnya PG Sragi bisa. Kita semua ingin bangkit, dimulai dengan saling melengkapi, mengisi dan mengingatkan, serta menghilangkan ketidakperdulian. Insyaallah kita dapat mengembalikan PG Sragi terkenal seperti di masa lalu, tegas dia. Sementara MT Direktur Renbang PTP IX Jateng, Hanung Pramono, menyampaikan, upaya mengembalikan kejayaan PG Sragi seperti tahun 76 an, yang saat itu rendemen mampu menembus angka 11,5, sudah menjadi pembicaraan tingkat nasional baik presiden, wakil presiden hingga menteri waktu itu. Sangatlah memungkinkan apabila dilakukankan kekompakan bersama baik karyawan, petani dan pemerintah daerah, ujar Hanung.Apa yang telah disepakati harus kita jalankan bersama, dan komitmen memberikan yang terbaik secara kerja tim, maka diharapkan akan meningkatkan kapasitas PG Sragi, tandasnya.
Administratur PG Sragi Ir Teguh Agung Trinugroho menambahkan, tantangan kedepan semakin berat. Oleh karena itu, kata dia, saat ini dibutuhkan kekompakan dan kerja keras berbagai pihak. Termasuk kepercayaan petani kepada PG Sragi untuk mengolah tebunya. Metode penggilingan tebu saat ini dilakukan secara transparan dan dilihat langsung oleh petani, dan mengontrol hasil sampel rendemen secara jelas. Ini sebagai usaha menjaga kepercayaan antara Petani dengan PG Sragi maupun sebaliknya, ungkap Teguh. Dikesempatan ini Ir Teguh melaporkan, tahun kemarin PG Sragi mampu memproduksi 2,5 kwintal Gula, namun itu turun dari tahun sebelumnya sebesar 13 %. Hal ini dimugkinkan karena berkurangnya luas lahan yang diperuntukan untuk tanaman tebu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar