Selasa, 16 Juni 2015

Mitos Cerita Temanten Glepung PG Sragi


Mitos cerita Temanten Glepung merupakan cerita rakyat yang berkembang di kawasan Pabrik Gula Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Sragi dalam bentuk lisan dan tulis. Berdasarkan perkembangan cerita tersebut menimbulkan berbagai macam versi yang berkembang di kawasan Pabrik Gula Sragi.
Beragamnya versi mitos cerita Temanten Glepung dan tradisi kirab Temanten Glepung yang berhasil menarik ribuan pengunjung serta fungsinya bagi masyarakat menjadikan mitos ini menarik untuk diteliti. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah struktur mitos cerita Temanten Glepung di kawasan Pabrik Gula Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan
2. Bagaimanakah proses ritual kirab Temanten Glepung di kawasan Pabrik Gula Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan
3. Apakah fungsi mitos cerita Temanten Glepung di kawasan Pabrik Gula Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan.
Berkaitan dengan masalah tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
1. Mendeskripsikan struktur mitos cerita Temanten Glepung di kawasan Pabrik Gula Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan
2. Mendeskripsikan proses upacara kirab Temanten Glepung di kawasan Pabrik Gula Sragi
Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan
3. Mendeskripsikan fungsi mitos cerita Temanten Glepung di kawasan Pabrik Gula Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan bagi masyarakat pendukungnya.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural Levi-Strauss. Data penelitian ini adalah cerita lisan Temanten Glepung yang didapat dari hasil wawancara dengan beberapa responden dan sebuah buku tentang mitos cerita Temanten Glepung. Berdasarkan hasil pembahasan diketahui bahwa versi mitos cerita Temanten Glepung dibedakan menjadi tiga versi, masing-masing versi dari mitos cerita Temanten Glepung dibuat unit-unit naratif, kemudian dibagi ke dalam episode-episode untuk menemukan persamaan dan perbedaan ceriteme dan oposisinya. Unit-unit naratif dari berbagai versi direkonstruksi menjadi satu sehingga menghasilkan tiga puluh lima unit naratif.
Fungsi mitos cerita Temanten Glepung dianalisis dengan menggunakan pandangan dari Van Peursen dan menghasilkan tiga fungsi yang berupa :
1. Kekuatan-kekuatan ajaib yang dipercayai oleh sebagian besar pengikutnya,
2. Keyakinan akan jaminan hidup di masa kini dengan jalan selalu berupaya tawakal kepada Tuhan dan selalu bersosialisasi kepada masyarakat,
3. Memberi pengetahuan tentang dunia mengenai letak geografis Pekalongan dan sejarah keberadaan Pabrik Gula Sragi.
Saran yang direkomendasikan penulis antara lain :
1. Mitos cerita Temanten Glepung merupakan salah satu kekayaan budaya berupa sastra lisan yang berkembang di Indonesia, terutama masyarakat di Desa Sragi. Oleh karena itu, hendaknya cerita tersebut dilestarikan agar keberadaan mitos cerita tersebut masih dapat dinikmati oleh generasi-generasi penerus berikutnya,
2. Mensosialisasikan cerita Temanten Glepung dengan tetap menyelenggarakan kirab temanten glepung,
3. Saran untuk peneliti selanjutnnya yaitu melanjutkan penelitan ini dengan melakukan transformasi budaya yang terdapat dalam mitos cerita Temanten Glepung,
4. Untuk Dinas Pariwisata, supaya menyosialisaikan upacara kirab Temanten Glepung agar dapat mendatangkan wisatawan, sehingga akan berdampak langsung terhadap masyarakat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar