Mitos cerita Temanten
Glepung merupakan cerita rakyat yang berkembang di kawasan Pabrik Gula
Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Sragi dalam bentuk
lisan dan tulis. Berdasarkan perkembangan cerita tersebut menimbulkan
berbagai macam versi yang berkembang di kawasan Pabrik Gula
Sragi.
Beragamnya versi mitos
cerita Temanten Glepung dan tradisi kirab Temanten Glepung yang berhasil menarik
ribuan pengunjung serta fungsinya bagi masyarakat menjadikan mitos ini menarik
untuk diteliti. Permasalahan yang dikaji dalam penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah struktur mitos cerita Temanten Glepung
di kawasan Pabrik Gula Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan
2. Bagaimanakah proses ritual kirab Temanten Glepung
di kawasan Pabrik Gula Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan
3. Apakah fungsi mitos cerita Temanten Glepung di
kawasan Pabrik Gula Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan.
Berkaitan dengan masalah
tersebut, penelitian ini bertujuan untuk
1. Mendeskripsikan struktur mitos cerita Temanten
Glepung di kawasan Pabrik Gula Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan
2. Mendeskripsikan proses upacara kirab Temanten
Glepung di kawasan Pabrik Gula Sragi
Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan
3. Mendeskripsikan fungsi mitos cerita Temanten Glepung
di kawasan Pabrik Gula Sragi Kecamatan Sragi Kabupaten Pekalongan bagi
masyarakat pendukungnya.
Pendekatan yang digunakan
dalam penelitian ini adalah pendekatan struktural Levi-Strauss. Data penelitian
ini adalah cerita lisan Temanten Glepung yang didapat dari hasil wawancara dengan beberapa responden dan sebuah buku tentang mitos cerita Temanten Glepung. Berdasarkan hasil pembahasan diketahui bahwa versi mitos cerita Temanten Glepung dibedakan menjadi tiga versi, masing-masing versi dari mitos cerita Temanten Glepung dibuat unit-unit naratif, kemudian dibagi ke dalam episode-episode untuk menemukan persamaan dan perbedaan ceriteme
dan oposisinya. Unit-unit naratif dari berbagai versi
direkonstruksi menjadi satu sehingga menghasilkan tiga puluh
lima unit
naratif.
Fungsi mitos cerita Temanten
Glepung dianalisis dengan menggunakan pandangan dari Van Peursen dan
menghasilkan tiga fungsi yang berupa :
1. Kekuatan-kekuatan ajaib yang dipercayai oleh sebagian
besar pengikutnya,
2. Keyakinan akan jaminan hidup di masa kini dengan jalan
selalu berupaya tawakal kepada Tuhan dan selalu bersosialisasi kepada
masyarakat,
3. Memberi pengetahuan tentang dunia mengenai letak geografis
Pekalongan dan sejarah keberadaan Pabrik Gula Sragi.
Saran yang direkomendasikan
penulis antara lain :
1. Mitos cerita Temanten Glepung merupakan salah satu
kekayaan budaya berupa sastra lisan yang berkembang di Indonesia, terutama
masyarakat di Desa Sragi. Oleh karena itu, hendaknya cerita tersebut
dilestarikan agar keberadaan mitos cerita tersebut masih dapat dinikmati oleh
generasi-generasi penerus berikutnya,
2. Mensosialisasikan
cerita Temanten Glepung dengan tetap menyelenggarakan kirab temanten glepung,
3. Saran untuk peneliti selanjutnnya yaitu melanjutkan
penelitan ini dengan melakukan transformasi budaya yang terdapat dalam mitos
cerita Temanten Glepung,
4. Untuk Dinas Pariwisata, supaya menyosialisaikan upacara
kirab Temanten Glepung agar dapat mendatangkan wisatawan, sehingga akan berdampak langsung terhadap masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar